Secangkir Kopi #03: Abu Lahab Pun Senang Dengan Kelahiran Nabi Muhammad SAW

Oleh: Abdul Munawar, M.Pd

Kisah Abu Lahab merasa senang dengan kelahiran Nabi Muhammad SAW hingga diringankan siksanya setiap hari Senin, ini menjadi ibrah bagi Muslim untuk bergembira dengan Maulid Nabi.

Kisah di atas termaktub dalam Shahih Bukhari Muslim. Hadits itu Dalam kitab Bidayah wan Nihayah yang ditulis Ibnu Katsir, salah satu paman Nabi SAW yaitu Abas bin Abdul Mutholib bermimpi berjumpa dengan Abu Lahab yang sudah wafat.

Dalam Kitab Shahih Bukhari juz VI halaman 125, cetakan Daar Al Fikr tahun 1401 H – 1981 M / juz I halaman 591, maktabah syamilah:

قَالَ عُرْوَةُ وثُوَيْبَةُ مَوْلَاةٌ لِأَبِي لَهَبٍ كَانَ أَبُو لَهَبٍ أَعْتَقَهَا فَأَرْضَعَتْ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَلَمَّا مَاتَ أَبُو لَهَبٍ أُرِيَهُ بَعْضُ أَهْلِهِ بِشَرِّ حِيبَةٍ قَالَ لَهُ مَاذَا لَقِيتَ قَالَ أَبُو لَهَبٍ لَمْ أَلْقَ بَعْدَكُمْ خَيْرًا غَيْرَ أَنِّي سُقِيتُ فِي هَذِهِ بِعَتَاقَتِي ثُوَيْبَةَ

Imam ‘Urwah bekata : “Tsuwaibah adalah hamba sahaya Abu Lahab. Dia memerdekakan Tsuwaibah, kemudian Tsuwaibah menyusui Nabi shallallaahu ‘alaihi wasallam. Ketika Abu Lahab meninggal, salah satu keluarganya bermimpi melihat dia dalam keadaan yang buruk. Sebagian keluarganya tersebut bertanya: “Apa yang engkau temui?”. Ia menjawab, “Setelah meninggalkan kamu, aku tidak menemui kebaikan kecuali aku diberi minuman didalam ini karena aku memerdekakan Tsuwaibah”.

Jadi merayakan Maulid Nabi itu sebagai ekspresi cinta tanda syukur dan gembira kita sebagai umatnya atas kelahiran Nabi sang pembawa Rahmatan Lil'alamin, sedangkan sang pembawa Rahmat itu adalah dengan lahir dan diutusnya Rasulullah SAW.
Firman Allah:

وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلَّا رَحْمَةً لِلْعَالَمِينَ (الأنبيآء : ١٠٧)

Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam. (Q.S Al-Anbiya : 107)

Dengan adanya Rahmat itu Allah perintahkan kita untuk bergembira.
Firman Allah;

قُلْ بِفَضْلِ اللّٰهِ وَبِرَحْمَتِهٖ فَبِذٰلِكَ فَلْيَـفْرَحُوْا ۗ هُوَ خَيْرٌ مِّمَّا يَجْمَعُوْنَ (يونس : ٥٨)

"Katakanlah (Muhammad), "Dengan karunia Allah dan rahmat-Nya, hendaklah dengan itu mereka bergembira. Itu lebih baik daripada apa yang mereka kumpulkan."
(QS. Yunus : 58).

Dari referensi dalil-dalil diatas sudah seharusnya kita umatnya merefleksikan kegembiraan itu dengan merayakan Maulid Nabi, mengikuti sunnah-sunnahnya dengan membaca kembali sejarah kelahiran dan perjuangannya agar para generasi muda masa kini pada tahu tentang kisah Nabinya sendiri.

Jujur.. jangan sampai perayaan Ultah sendiri begitu meriah seolah luput tak butuh dalil, sedangkan perayaan Ultah Nabinya sendiri sampai sekarang masih saja ada umat yang ragu mepersoalkan dalil kecintaannya.

صَلّوا على النّبي محمّد...

يَانَبِى سَلَامٌ عَلَيْكَ ۞ يَارَسُوْلَ سَلَامٌ عَلَيْكَ
يَاحَبِيْبْ سَلَامٌ عَلَيْكَ ۞ صَلَوَاتُ اللّٰهِ عَلَيْكَ
أَشْرَقَ الْبَدْرُ عَلَيْنَا ۞ فَاخْتَفَتْ مِنْهُ الْبُدُوْرُ
مِثْلَ حُسْنِكْ مَا رَأَيْنَا ۞ قَطُّ يَاوَجْهَ
السُّرُوْرِ
أَنْتَ شَمْسٌ أَنْتَ بَدْرٌ ۞ أَنْتَ نُوْرٌ فَوْقَ نُوْرِ
أَنْتَ إِكْسِيْرُ وَغَالِى ۞ أَنْتَ مِصْبَاحُ الصُّدُوْرِ
يَاحَبِيْبِى يَامُحَمَّدْ ۞ يَاعَرُوْسَ الْخَافِقَيْنِ
يَامُؤَيَّدْ يَامُمَجَّدْ ۞ يَاإِمَامَ الْقِبْلَتَيْنِ