• SMP FULLDAY AL-MUHAJIRIN
  • One Precise Step Towards GREATness in The Future

HODAM 01: Kenyataan dan Harapan Baru

Oleh: Yanuar Yusup

Hai nama ku Rei, aku anak biasa berumur 17 tahun, aku lahir pada tanggal 17 November, yang mana kata orang tuaku, aku lahir ketika ketika gerhana mata hari total di hari kamis, dan banyak yang bilang juga jika ada anak yang lahir ketika tanggal tersebut setiap 100 tahun sekali akan terpilih satu anak yang mempunyai kekuatan khusus yang dapat merubah segalanya, yah aku tau sih itu Cuma dongeng semata dan tidak mungkin terjadi, apa lagi di jaman yang modern ini, jelas itu sesuatu sangat tidak mungkin terjadi. Aku merupakan anak pertama dari satu bersaudara, bingung kan? Yah aku anak satu-satunya di keluarga ku. Ibu ku bernama Lasmini dan Bapak ku bernama Bima. Yah kamu ga salah denger Bima yang mana itu merupakan salah satu nama tokoh pewayangan dari keluarga Pandawa. Ibu ku seorang ibu rumah tangga biasa dan ayah ku. aku bingung menjelaskannya hanya saja ayahku itu pendiam,sering keluar rumah, misterius, dan yang paling buat aku merasa aneh dia sering bilang ke saya “ Suatu hari nanti kamu harus siap dengan semua yang akan kamu hadapi”. Dan sampai sekarang aku masih menganggap apa yang disampaikan ayah ku itu seperti keisengan ayah ku saja untuk sedikit mencairkan suasana karna sifat dia yang begitu sangat pendiam.

Kehidupanku di sekolah tidak terlalu baik, aku sedikit berbeda dengan teman- temanku yang lain, bahkan teman sekelasku banyak yang memanggilku dukun, karena teman- teman ku tau tanggal kelahiranku sangat langka dan semua teman-teman ku juga tau orang yang lahir di tanggal itu katanya mempunyai kekuatan yang misterius, tapi its oke lah yang penting teman- temanku tetap menghargai ku. Aku  bersekolah di salah satu sekolah swasta di daerah Purwakarta dan aku punya sahabat namanya Roni, dia orangnya sangat suka sekali hal-hal yang ga masuk akal, dunia goib hal-hal yang berkaitan dengan roh, alien,konspirasi bumi datar,mesin waktu itu ada, dan yang paling konyol dia percaya Michael Jackson itu masih hidup, kematiannya itu hanya rekayasa dan hanya konspirasi semata. Tapi mungkin itu yang membuatku cocok bersahabat dengan Roni.

Dari kejauhan di lorong sekolah terdengan suara orang yang berlari menuju kepadaku sambil berteriak “ kunnnnn….Dukuuuuunnnn….kuuuuunnnnn gawat kun” seru Roni dari jauh. “gawat apa sih Ron?” jawabku. “Si Andrea tiba-tiba ngamuk ga jelas pas lagi di kantin, dia teriak – teriak terus ngebanting semua barang dagangan si Ibu warung”ucap Roni. Aku pun heran apa urusannya dengan ku padahal aku dan Andrea ga punya masalah apa-apa kami berteman biasa di kelas. “ terus apa hubungannya dengan ku Ron?”. “Dia nyebutin kalimat yang aneh Rei!”. “emangnya apa Ron?”. “Dia bilang Talantalegra Rei Talantalegra!”. Seketika aku terdiam dan tidak tau kenapa tiba-tiba seluruh badanku menjadi panas semua fikiranku seolah-olah kosong,sunyi,hitam,gelap bahkan aku sempat melihat wajah Roni yang seperti berteriak-teriak ke arahku namun aku tidak sedikit pun mendengar apa yang di sampaikan Roni kepadaku. Sepersekian detik aku pun sadar kembali dan segera mengajak Roni untuk ke kantin dan melihat kondisi Andrea. “ Ron temenin anu ke kantin sekarang!”. “oke Rei”.

Suasan kantin sangat berantakan ada beberapa siswa dan guru di sana mencoba menenagkan Andrea yang sedang mengamuk. Betapa kaget bercampur tidak percaya ketika aku melihat Andrea, aku melihat sosok hitam legam dengan mata yang menyala merah, gigi yang bertaring panjang dan badan yang ditutupi bulu lebat sedang berdiri d atas kepala Andrea yang sedang mengamuk. Kebingungan dan ketakutan mulai terasa ketika mahluk itu mulai menatapku dan menunjukan telunjuk tangannya kepadaku. dengan cepat mahluk itu pun langsung terbang menghampiri aku diikuti dengan Andrea yang tidak sadarkan diri. Aku hanya bisa terdiam tidak bisa bergerak sedikitpun ketika Andrea dan mahluk itu sudah berada di depan muka ku, Andrea dan mahluk itu menatap ke arahku. Perlahan Andrea mendekat ke telinga ku lalu membisikan kata-kata yang aneh “Talantalegra Rei Talantalegra”. Badanku menjadi kaku seperti semua badanku ada yang mengendalikan,sepertinya aku akan pingsan. Samar-samar aku melihat orang yang tidak asing buatku, yah aku kenal dengan orang itu, tidak salah lagi itu BAPA!

Entah apa yang terjadi ketika aku sadarkan diri aku hanya melihat semua teman-temanku,guru-guru ku dalam kondisi pingsan, termasuk Andrea, dan Roni. Aku hanya melihat 2 orang yang sedang bertarung hebat, aku melihat keduanya penuh dengan luka dan salah satu dari mereka sudah kalah. Ketika aku mendekat Bapa sudah berdiri di atas mahluk yang sudah tergeletak lemah itu. Bapa mengisaratkan untuk tidak mendekat. Dalam kondisi luka dengan darah di sekujur tubuhnya mahluk itu pun berbicara  kepada Bapa namun mata mahluk itu tertuju padaku “ Bima cepat atau lambat anak mu harus meneruskan karma mu, teror ini bukan yang terakhir namun awal untuk mu, dan keluargamu. mahluk yang lebih kuat akan datang lebih banyak lagi, dan gerbang pararel sudah ditemukan wahai Bima yang kuat ha ha ha ha!”. Bapa hanya bisa diam dan ketika mahluk itu menyebut kembali kalimat “ Talantalegra Rei Talantalegra” Bapa menghantam mahluk itu sekuat tenaga kebagian kepalanya dan mahluk itu pun berubah menjadi debu lalu menghilang.

Sejuta pertanyaan untuk Bapa berkumpul di kepalaku namun yang terucap dari mulutku hanya “ Pa sebenarnya apa yang terjadi?”. “tenang Rei sekarang sudah aman, dan mulai sekarang kamu akan mengetahui kebenaran yang terjadi, maafkan Bapa Rei kedepannya kamu akan lebih bekerja keras menghadapi semuanya, bapa hanya bisa bilang kuatkan hatimu,kuatkan niatmu dan jangan pernah menyerah!”. “maksudnya apa Pa?”. “Kamu HARAPAN BARU Bapa Rei”.

Komentari Tulisan Ini
Tulisan Lainnya
SECANGKIR KOPI : Menapaki Jalan Kehidupan

Oleh: Abdul Munawar, M.Pd*   Hidup ini layaknya sebuah perjalanan panjang dengan beragam medan yang harus dilalui. Ada tanjakan yang menguras tenaga, turunan yang memberi ruang u

07/12/2024 05:51 - Oleh Abdul Munawar, M.Pd - Dilihat 73 kali
Secangkir Kopi 06: Bersandarlah pada Allah

Oleh: Abdul Munawar, M.Pd Terkadang, kita begitu terfokus pada amal dan usaha kita, sehingga tanpa sadar kita bergantung sepenuhnya pada mereka. Dalam menjalani kehidupan, amal ibadah

16/08/2024 08:00 - Oleh Administrator - Dilihat 327 kali
Secangkir Kopi 05: Memilih Sahabat Sejati

Oleh: Abdul Munawar, M.Pd Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering dihadapkan dengan berbagai pilihan-pilihan untuk berteman, bekerja, dan beraktivitas. Namun, tidak semua pilihan memb

12/08/2024 15:07 - Oleh Administrator - Dilihat 339 kali
Secangkir Kopi 04: Kunci Sukses Menuntut Ilmu

Oleh: Abdul Munawar, M.Pd Dalam perjalanan menuntut ilmu, sering kali kita diingatkan akan pentingnya kesungguhan dalam belajar. Namun, ada hal yang tak kalah pentingnya, yakni sikap k

09/08/2024 08:19 - Oleh Administrator - Dilihat 646 kali
Secangkir Kopi #03: Abu Lahab Pun Senang Dengan Kelahiran Nabi Muhammad SAW

Oleh: Abdul Munawar, M.Pd Kisah Abu Lahab merasa senang dengan kelahiran Nabi Muhammad SAW hingga diringankan siksanya setiap hari Senin, ini menjadi ibrah bagi Muslim untuk bergembira

12/10/2023 07:49 - Oleh Administrator - Dilihat 6206 kali
Cerpen: Cincin Emas di Barang Bekas

Teks: ChatGPTGambar Ilustrasi: Dall-E Di tengah kota kecil yang tenang, tinggalah seorang lelaki bernama Agus. Ia adalah seorang penjual barang bekas yang dikenal oleh semua orang di s

24/08/2023 16:16 - Oleh Administrator - Dilihat 700 kali
Seduh Inspirasi #01: Guru di Negeri Wano

Oleh: Nailul Ambari Fauzi, S.Pd. Sekilas saya ingin mengingatkan kita semua bahwa di negara tetangga sudah mulai memasuki era society 5.0. Lantas kenapa? Seperti biasa negeri kita adal

24/08/2023 07:44 - Oleh Administrator - Dilihat 400 kali
Secangkir Kopi #02: Kekuatan Doa

Oleh: Abdul Munawar, M.Pd Setiap orang tentu ingin sukses tercapainya setiap urusan yang dicita-citakan dan puncaknya ingin bahagia Dunia dan Akhirat. Namun realitanya banyak harapan y

21/08/2023 13:35 - Oleh Administrator - Dilihat 487 kali
Cerpen: Di Bawah Pohon Kersen

Penulis: M. Lendri Julian (GMP B. Inggris)Website: www.mlendrijulian.com Panas menyengat, tapi untungnya Muni sedang menikmati segelas minuman dingin di bawah pohon kersen. Suara

24/05/2023 07:57 - Oleh Administrator - Dilihat 1027 kali
Secangkir Kopi #01: Biarlah Allah Saja Yang Tahu

Oleh: Abdul Munawar, M.Pd Kalau ditela'ah dalam menjalankan program, kegiatan yang diagendakan sekolah atau lembaga pendidikan lainnya itu sebenarnya hanya sebatas proses Ujian kesungg

13/03/2023 10:00 - Oleh Administrator - Dilihat 839 kali